Apa itu Silaturahmi, Bendanya Silaturahmi dan Silaturahim

 

Silaturahmi vs Silaturahim

Silaturahmi adalah istilah dalam bahasa Indonesia yang merujuk pada kegiatan menjalin hubungan sosial dengan orang lain, baik itu keluarga, teman, atau orang lain dalam masyarakat. Kegiatan silaturahmi dapat dilakukan dengan berbagai cara, seperti bertemu secara langsung, menelepon, mengirim pesan, atau melalui media sosial.

Sementara itu, Silaturahim adalah kata yang berasal dari bahasa Arab yang memiliki makna yang sama dengan silaturahmi, yaitu menjalin hubungan baik dengan orang lain. Namun, dalam penggunaan sehari-hari di Indonesia, istilah "silaturahim" sering digunakan untuk menggambarkan kunjungan atau pertemuan resmi dengan seseorang atau kelompok tertentu, seperti silaturahim ke rumah keluarga, silaturahim ke kantor pemerintah, dan sebagainya.

Dalam praktiknya, baik silaturahmi maupun silaturahim memiliki tujuan yang sama, yaitu untuk mempererat hubungan sosial antara individu atau kelompok. Namun, penggunaan kata "silaturahim" lebih mengacu pada kegiatan yang lebih formal atau resmi, sementara "silaturahmi" lebih mengacu pada kegiatan yang bersifat informal atau pribadi.

Memutus hubungan persaudaraan merupakan tanda-tanda kiamat. Sebelum kiamat sesungguhnya datang, dimulai terlebih dahulu dengan kiamat sugro (kecil). Dan kiamat kecil itu dapat dirasakan oleh sebagian orang. Bagi orang-orang yang telah ditulikan dan dibutakan, tidak akan merasa demikian, bahkan ketika ditutupnya pintu rezeki.

Silaturahmi adalah hubungan persaudaraan dengan orang yang bukan dari keluarga kandung, baik dari bapak, ibu, nenek, kakek, dan seterusnya. Sementara itu, silaturahim merupakan hubungan persaudaraan yang bukan berdasarkan hubungan kekeluargaan, seperti teman, sahabat, kenalan, tetangga, dan lain sebagainya.

Sebagaimana fungsi kedua, siapa saja yang menjalankan dan menjaga keduanya, akan senantiasa diluaskan rezekinya. Tidak hanya itu, tetapi juga dipanjangkan usianya dan dipermudah jodohnya jika belum menemukan jodohnya.

Rasulullah saw. bersabda:

Barang siapa yang diberikan bagian dari kelemahlembutan, sungguh ia telah diberikan bagian kebaikan dari dunia dan akhirat. Menyambung silaturahim, akhlak yang baik, dan bertetangga yang baik akan memakmurkan negeri-negeri dan menambah umur-umur. (HR. Ahmad)

Efek dari silaturahim tidak hanya kepada pelakunya, melainkan dapat melebar ke masyarakat yang lebih luas. Sebab, dengan silaturahim, akan terwujud hubungan yang baik dan harmonis, sehingga kehidupan sosial menjadi tenteram dan makmur.

Tentu saja berlaku sebaliknya, siapa yang memutus tali silaturahim akan merusak kehidupan pribadi dan sosialnya serta menutup pintu rezeki. Tidak hanya itu, Allah Swt. bahkan mengancamnya dengan laknat.

Ayat 22

Maka apakah kiranya jika kamu berkuasa kamu akan membuat kerusakan di muka bumi dan memutuskan hubungan kekeluargaan?"

Ayat 23

Mereka itulah orang-orang yang dilaknati Allah dan ditulikan-Nya telinga mereka dan dibutakan-Nya penglihatan mereka." (QS. Muhammad [47]: 22-23)

Begitulah manusia ketika mereka mendapatkan kekuasaan. Jika tidak bisa memegang amanah, mereka akan membuat kerusakan dan memutus hubungan kekeluargaan, karena sifat tamak dan serakah. Seluruhnya ingin dikuasai sendiri dan tidak mau berbagi.

Baca juga: Dasyatnya Surat Yusuf ayat 4 untuk pengasihan dan pemikat wanita

Karena sifatnya itulah, Allah kemudian mengancam mereka dengan laknat. Ditulikan telinganya dan dibutukan matanya. Dalam konteks ini, bukan dalam arti harfiah sebenarnya, melainkan simbol bahwa mereka tidak akan lagi mendapatkan petunjuk dari Allah Swt. Betapa malangnya orang yang demikian, sementara sebaik-baiknya petunjuk adalah petunjuk dari Allah Swt..

Post a Comment for "Apa itu Silaturahmi, Bendanya Silaturahmi dan Silaturahim"