Dosa yang dapat Menghalangi Datangnya Rezeki

 

Pepatah mengatakan "kacang lupa kulit" terasa pas untuk Mengawali bagian ini. Pepatah ini menggambarkan bagaimana seseorang melupakan latar belakangnya atau melupakan seseorang yang telah berjasa padanya. Dalam konteks ini, seorang anak yang telah melupakan jasa orangtuanya. Sementara kita tahu, bahwa sampai kapan pun kita tidak akan pernah mampu membalas jasa kedua orangtua.

Orangtua merupakan salah pintu bagi anak. Bahkan ketika anak telah dewasa dan membina keluarganya sendiri, keberadaan orangtua tidak dapat disingkirkan.

Allah Swt. berfirman:

Dan kami perintahkan kepada manusia (berbuat baik) kepada dua orang ibu bapaknya; ibunya telah mengandungnya dalam keadaan lemah yang bertambah-tambah dan menyapihnya dalam dua tahun. Bersyukurlah kepadaku dan kepada dua orang ibu bapakmu. Hanya kepada-Kulah kembalimu. (QS. Luqman [31]: 14)
Ayat di atas memberikan perintah kepada kita, agar senantiasa mengingat jasa-jasa orangtua dalam kondisi apa pun. Sebab, orangtua tidak pernah lupa kepada anaknya dalam kondisi apa pun juga. Bahkan sejak kecil hingga dewasa, kita selalu diperhatikan oleh orangtua dan mereka selalu siap membantu kita kapan saja dibutuhkan.

MELUPAKAN ORANGTUA

Orangtua sebagai salah satu pintu rezeki kita, sudah kita rasakan sejak dalam kandungan. Ketika kita tidak bisa makan sendiri, orangtua dengan senang hati menyuapi, memberikan makanan terbaik yang bisa diberikan, memberikan pendidikan, pakaian, bahkan rumah dan benda-benda mahal lainnya.

Akan tetapi, mereka tidak pernah meminta imbalan. Keikhlasan mereka menjadi tolok ukur bagaimana kita harus terus mengingat mereka, senantiasa mengharapkan rida mereka, meminta doa mereka, dan melibatkan mereka dalam beberapa urusan kita.

Melupakan mereka berarti menutup pintu rezeki bagi keluarga kita. Bagaimana tidak, kita bisa berkeluarga seperti saat ini juga karena jasa-jasa mereka. Sebagian kita mungkin menikah tanpa memiliki modal yang cukup, dan orangtua yang menutup kekurangan-kekurangan itu. Bahkan setelah menikah pun kita masih dibantu oleh orangtua.

Meskipun orangtua tidak pernah meminta kita untuk mengembalikan semua itu, namun ada hukum alam yang bekerja. Ketika kita berusaha berbakti kepada mereka dengan segala kebaikan yang kita bisa, maka akan ada balasannya. Dan jika sebaliknya, kita justru akan mengalami kesusahan hidup. Sebab, ketika orangtua tidak rida, maka Allah pun tidak akan meridai apa yang kita kerjakan.

Terutama kepada ibu, jangankan rezeki, surga pun tidak akan kita dapatkan. Artinya, dalam menjalani kehidupan berumah tangga, terkadang kita akan mengalami kesulitan, baik ekonomi maupun praharanya. Dalam kondisi, maka yang perlu dikoreksi pertama adalah kesalahan-kesalahan kita terhadap orangtua.

Bagi anak laki-laki, jangan pernah melupakan orangtua, terutama ibu, bahwa sampai kapan pun. Anda tetaplah memiliki tanggung jawab terhadap ibu. Posisi laki-laki berbeda dengan perempuan (istri) yang juga menjadi tanggung jawab suami. Istri juga harus mengetahui, bahwa seorang laki-laki sudah semestinya lebih mendahulukan ibunya daripada istrinya. Dan ketika istri menuntut untuk lebih didahulukan daripada ibu mertuanya, mungkin inilah salah satu penyebab terhambatnya rezeki Anda.

Sebaiknya Anda membicarakan bersama pasangan Anda, bagaimana sebaiknya berbagi kasih sayang dan perhatian antara ibu dan istri. Ketiganya harus saling memahami posisinya masing-masing. Namun sebagai anak, sebaiknya kita tidak menuntut ibu untuk mengetahui posisi kita. Kita yang semestinya merendahkan diri dalam menghadapi orangtua sebagaimana diperintahkan dalam Alquran.
Dan rendahkanlah dirimu terhadap mereka berdua dengan penuh kesayangan dan ucapkanlah: 'Wahai Tuhanku, kasihilah mereka keduanya, sebagaimana mereka berdua telah mendidik aku waktu kecil." (QS. Al-Isra [17]: 24)
Lebih luas lagi, orangtua di sini bukan saja orangtua kandung, melainkan terdapat tiga golongan orangtua. Menurut Imam Ghazali RA, orangtua ada tiga, yaitu orangtua kandung, orangtua dari pasangan hidup kita atau mertua, orangtua yang senantiasa mendidik dan mengajari kita berbagai ilmu atau guru. Ketiganya menjadi bagian penting dalam perjalanan hidup kita.
"Orangtua adalah sebaik-baik tempat berteduh, tempat mengeluh, tempat bersimpuh. Maka, mereka juga menjadi wadah terbaik bagi rezeki kita."

Post a Comment for "Dosa yang dapat Menghalangi Datangnya Rezeki "