Cara membersihkan hati dan batin

 

MEMBERSIHKAN PENYAKIT HATI

An-Nu'man bin Basyir meriwayatkan sebuah hadis, dia berkata, "Rasulullah bersabda:

Ketahuilah sesungguhnya di dalam jasad itu ada segumpal darah. Apabila dia baik, maka menjadi baik pula semua anggota tubuhnya. Dan apabila rusak, maka menjadi rusak pula semua anggota tubuhnya. Ketahuilah dia itu adalah hati. (Muttafaq 'alaihi)

Hadis tersebut memberitahu kita, bahwasanya pusat dari segala tindak laku manusia berasal dari hatinya. Jika hati itu bersih dan baik, maka segala tindak tanduk manusia itu akan baik pula. Namun jika sebaliknya, maka hati ini akan rusak, jika demikian rusaklah semua tindak tanduk manusia tersebut.

Hati yang rusak disini bukanlah kerusakan secara fisik, melainkan hati yang kotor dengan segala prasangka-prasangka yang buruk. Buruknya hati dikarenakan banyaknya maksiat yang dilakukan oleh pemilik hati.

Oleh sebab itu, pemilik hati itu harus dapat mengidentifikasi penyakit-penyakit hati, sehingga ia dapat mengobati. Pengobatan terhadap penyakit hati ini tidak bisa ditentukan oleh dokter, tetapi oleh manusianya itu sendiri. Dengan kemauan dan tekad yang kuat, manusia dapat membersihkan hati yang kotor.

Berkenaan dengan rezeki, kita bisa mengibaratkan sebuah sungai. Pada sungai yang bersih, air dapat mengalir dengan lancar dan bahkan airnya bisa sangat jernih. Air yang mengalir tidak akan mendapatkan hambatan apa pun hingga ke muaranya.

Berbeda dengan sungai yang kotor dan penuh sampah. Sampah-sampah akan menjadi penyumbat bagi jalannya air dan lama-kelamaan akan mengendap di dasar sungai. Waktu kewaktu sungai tersebut akan dangkal dan menyebabkan air meluap atau banjir. Selain itu, air akan menjadi keruh dan tidak bisa dimanfaatkan dengan baik. Tidak menuntup kemungkinan, air yang terhalang oleh sampah tersebut akan membuat arus baru dan kemudian menabrak tanah di samping kanan ataupun di samping kirinya, sehingga mengakibatkan abrasi.

Rezeki seperti air dalam ilustrasi di atas. Sementara sungai adalah hati. Jika sungai (hati) bersih, rezeki akan mengalih dengan baik tanpa adanya hambatan. Pintu rezeki terbuka dari berbagai tempat dan banyak memberikan manfaat bagi dirinya sendiri ataupun juga orang lain, bahkan kebermafaatannya bisa dirasakan oleh alam sekitarnya.

Berbeda jika hati manusia kotor. Rezeki untuk keluarganya yang seharusnya mengalir dengan deras dan lancar, kemudian membelok mencari arus rezeki lainnya. Rezeki menghindari orang tersebut. Ketika hal ini terjadi, tidak menutup kemungkinan orang itu akan menjadi perusak lingkungan, membuat gaduh sekelilingnya, dan lain sebagainya.

Baca juga: Inilah Alasannya, Kenapa Rezeki Seret dan Masalah Datang Bertubi tubi

Untuk dapat membersihkan hati, kita mengenal obat hati ada lima perkara. Hal ini diutarakan oleh Imam Nawawi dalam At Tibyan fii Adabi Hamalatil Qur'an. Dalam kitab tersebut, Ibrahim Al Khowash berkata. bahwa obat hati itu ada lima, yaitu sebagai berikut.

  1. Membaca Alquran dan tadabur (merenungkannya).
  2. Rajin mengosongkan perut (dengan gemar berpuasa).
  3. Mendirikan salat malam (salat Tahajud). 
  4. Merendahkan diri di hadapan Allah (dengan doa dan zikir) di akhir malam (waktu sahur). 
  5. Bermajelis (bergaul) dengan orang-orang saleh.

Terangnya hati adalah terangnya kehidupan. Hati yang terang akan membawa segala kebaikan datang kepada kita, termasuk rezeki yang berkah, bersih, dan manfaat. Sebaliknya, hati yang kotor dan gelap akan membawa kehidupan dalam kesuraman. Rezeki yang datang kepada mereka akan cepat habis, tidak bermanfaat, dan bahkan didapatkan dengan cara-cara yang tidak baik.

Post a Comment for "Cara membersihkan hati dan batin"