Janji Allah tentang Haji dan Umroh

MENUNAIKAN HAJI DAN UMRAH

Bagi beberapa orang mungkin akan bertanya, bagaimana mungkin pergi haji dan umrah dapat mendatangkan rezeki, padahal jelas-jelas mengelurkan biaya yang tidak sedikit?

Jawaban ini akan membuka mata hati Anda, bahwa haji dan umrah memang benar-benar dapat melapangkan rezeki kita.

1. Takwa kepada Allah Swt.

Haji dan umrah merupakan bentuk ketakwaan seorang hamba kepada Penciptanya. Bagaimana tidak, ia menghabiskan sebagian hartanya untuk menuju rumah Penciptanya. Jika Anda diminta untuk merelakan harta, waktu, dan tenaga untuk hal-hal yang tidak Anda sukai, apakah Anda akan berkenan? Tentu saja tidak.

Namun jika Anda mengorbankan segalanya untuk haji dan umrah, hal itu merupakan bentuk kecintaan Anda kepada Allah Swt. Sebagai balasannya, Allah akan melapangkan rezeki kita, sebagaimana firman-Nya berikut ini:

Ayat 2

Apabila mereka telah mendekati akhir idahnya, maka rujukilah mereka dengan baik atau lepaskanlah mereka dengan baik dan persaksikanlah dengan dua orang saksi yang adil di antara kamu dan hendaklah kamu tegakkan kesaksian itu karena Allah. Demikianlah diberi pengajaran dengan itu orang yang beriman kepada Allah dan hari akhirat. Barang siapa bertakwa kepada Allah, niscaya dia akan mengadakan baginya jalan keluar."

Ayat 3

Dan memberinya rezeki dari arah yang tiada disangka-sangkanya, dan barang siapa yang bertawakal kepada Allah, niscaya Allah akan mencukupkan keperluannya. Sesungguhnya Allah melaksanakan urusan yang dikehendaki-Nya. Sesungguhnya Allah telah mengadakan ketentuan bagi tiap-tiap sesuatu. (QS. At-Talaq [65]: 2-3)

Baca juga: orang-orang yang Diijabahi doanya

2. Istigfar dan Taubat

Orang-orang yang berhaji dan umrah merupakan orang-orang yang tulus memohon kepada Allah Swt. Maka, ia akan banyak beristigfar dan melakukan taubat atas apa yang diperbuatnya selama ini.

Terkadang, Allah akan membalas langsung dalam berbagai peristiwa haji dan umrah. Misalnya ketika melempar Jumroh, orang yang menyepelekan bahwa melempar Jumroh itu gampang, ia akan langsung kena imbasnya dengan batu yang dilemparnya akan kembali padanya. Kisah ini kerap diceritakan oleh orang-orang yang berhaji.

Ketika taubat, seseorang tersebut akan introspeksi diri, bermuhasabah, dan memiliki tekad yang kuat untuk menjauhi maksiat yang pernah ia lakukan.

Kepada orang-orang yang demikian, Allah Swt. menjamin rezekinya dalam firman berikut ini.

Ayat 10

Maka Aku katakan kepada mereka: "Mohonlah ampun kepada Tuhanmu, sesungguhnya dia adalah Maha Pengampun".

Ayat 11

Niscaya dia akan mengirimkan hujan kepadamu dengan lebat.

Ayat 12

Dan membanyakkan harta dan anak-anakmu, dan mengadakan untukmu kebun-kebun dan mengadakan (pula di dalamnya) untukmu sungai-sungai.

3. Silaturahim

Haji dan umrah merupakan bagian dari silaturahim. Ketika di tanah suci, mereka akan bertemu dengan orang-orang yang memiliki niat yang sama. Kemudian mereka saling mengenal, saling membantu, dan berinteraksi.

Interaksi itu bahkan tetap tersambung hingga mereka pulang dari tanah suci. Maka, kita sering mendengar ada perkumpulan haji yang isinya adalah orang-orang yang pernah melaksanakan haji bersama-sama.

Hal ini sesuai dengan sabda Nabi Muhammad saw. Abu Hurairah ra. berkata:

Aku mendengar Rasulullah saw. bersabda: "siapa yang senang untuk dilapangkan rezekinya dan dipanjangkan umurnya, maka hendaklah menyambung silaturahim". (HR. Bukhari)

Baca juga: Apa itu Silaturahmi, Bendanya Silaturahmi dan Silaturahim

4. Infak

Segala harta yang dikeluarkan untuk membiayai perjalanan dan akomodasi selama haji dan umrah akan dihitung sebagai upaya berinfak di jalan Allah. Dan Allah telah berjanji akan menggantikannya dengan harta yang berlebih.

Allah Swt. berfirman:

Katakanlah: "Sesungguhnya Tuhanku melapangkan rezeki bagi siapa yang dikehendaki-Nya di antara hamba-hambanya dan menyempitkan bagi (siapa yang dikehendaki-Nya)." Dan barang apa saja yang kamu nafkahkan, maka Allah akan menggantinya dan Dialah pemberi rezeki yang sebaik-baiknya.

Di hadapan Allah Swt. tidak ada yang sia-sia dalam upaya kita melaksanakan haji dan umrah. Semuanya akan diganti dengan penggantinya yang semestinya, bahkan Allah mengadakan berbagai bonus untuk kita. Meskipun demikian, terkadang kita sendirilah yang membuat perjalanan panjang dan mahal kita itu menjadi sia-sia. Misalnya tetap melakukan maksiat, meskipun telah berhaji dan umrah. Hal ini membuat haji kita tidak mabrur.

Post a Comment for "Janji Allah tentang Haji dan Umroh"