Rezeki Lancar karena Orangtua

 

Sebelumnya kita membahas tentang Orang yang berbakti kepada orang tua, kita telah mengurai tentang Rezeki Lancar karena orang tua dan berbagai sebab yang menjadikan rezeki keluarga ataupun KEUTAMAAN berbakti kepada orang tua.

Keberkahan rezeki dengan berbakti kepada orang tua, Hal ini tidak selalu berhubungan dengan usaha masing-masing anggota keluarga, melainkan ada dosa-dosa yang dilakukan oleh suami atau istri, oleh karena itu ada cara memperlancar Rezeki orang tua sehingga rezeki untuk keluarga menjadi lebih baik lagi.

Sayangnya, apa yang dilakukan oleh suami dan istri, bisa langsung berdampak pada anggota keluarga lainnya, yaitu kepada anak. Seorang anak yang tidak tahu apa-apa, bahkan tidak tahu apa yang dilakukan oleh orangtuanya, merasakan langsung atau bahkan ikut menanggung dosa-dosa orangtuanya.

Terdapat pahala anak yang berbakti kepada orang tua. Di satu sisi orangtua menyayangi anak-anaknya, di sisi lain orangtua justru memberikan beban kepada anaknya. Beban yang terlihat dalam konteks ini yaitu anak merasakan kekurangan rezeki. Anak yang seharusnya mendapatkan asupan gizi yang cukup, lalu karena perbuatan dosa orangtuanya, ia menjadi kekurangan gizi.

Baca juga: Pentingnya Peran Orang Tua Dalam Mendidik Anak

Perbuatan-perbuatan dosa yang dijelaskan pada bab sebelumnya, memang kadang tidak disengaja atau tidak disadari. Maka, Hadits berbakti kepada orang tua yang mendatangkan rezeki itu sudah Anda ketahui sebagai salah satu Kultum KEUTAMAAN berbakti kepada orang

tua ataupun keluarga Anda, sebaiknya lakukan Balasan memuliakan orang tua. Hal ini menjadi usaha Anda untuk memperoleh kembali kunci dari pintu-pintu rezeki yang semula Anda rusak.

Selain itu, dalam Rezeki mengurus orang tua juga akan dijelaskan tentang berbagai hal yang bisa dilakukan untuk mendapatkan kunci rezeki itu kembali, sehingga kita dapat memasukinya dengan baik.

MEMINTA MAAF KEPADA ORANGTUA

Memohon maaf kepada orangtua adalah satu kewajiban yang harus dilakukan oleh setiap anak. Akan tetapi, banyak anak yang tidak merasa bersalah atau bahkan menganggap apa yang dilakukannya sebagai perbuatan salah. Perbuatan salah yang dimaksud disini tidak selalu berhubungan dengan dosa, melainkan lebih terkait hubungan emosional antara anak dengan orangtua.

Misalnya, ketika anak sedang bepergian jauh. Sesampainya di tempat tujuan, ia tidak mengabarkan kepada orangtuanya. Sementara orangtua di rumah mengkhawatirkannya. Hal ini tentu bukan merupakan perbuatan dosa, namun lebih pada hubungan anak dan orangtua.

Atau ketika kita sedang merantau dan jauh dari orangtua, kita jarang sekali berkabar kepada mereka. Sementara orangtua selalu mengharapkan mendapatkan kabar dari anaknya. Jangan sampai membuat harapan orangtua itu sia-sia. Berkabar tentu bisa di sela-sela kesibukan.

Demikian contoh-contoh kecil yang terkadang sering kita lupakan. Jika kita menyadarinya, segeralah menghubungi orangtua dan meminta maaflah kepada mereka.

Jika hal-hal kecil seperti contoh di atas juga merupakan perbuatan dosa, tentu kita harus melakukannya jika kesalahan-kesalahan yang kita perbuat termasuk jenis perbuatan dosa. Seperti berselisih dengan orangtua, berdebat, berkata kasar ataupun lain sebagainya.

Baca juga: Inilah Alasannya, Kenapa Rezeki Seret dan Masalah Datang Bertubi tubi

Meskipun kadang perselisihan kita dengan orangtua bukan merupakan kesalahan kita, jangan sampai kita menunggu orangtua untuk meminta maaf terlebih dahulu sebaiknya kita hindari. Kita bisa mengingat-ingat kembali bagaimana orangtua akan sangat merasa bersalah kepada anaknya ketika terjadi sesuatu terhadapnya.

Misalnya ketika seorang anak terjatuh dan luka parah, orangtua cenderung menyalahkan dirinya sendiri kenapa sampai lalai mengawasi anaknya. Bahkan ketika anaknya sakit berhari-hari, orangtua sangat bingung dan cemas, berusaha mencari pengobatan yang terbaik tanpa berpikir berapa biaya yang harus mereka keluarkan. Apakah kita berbuat demikian ketika mereka sudah sangat tua, tidak bisa berbuat apa-apa lagi dan membutuhkan bantuan kita?

Sama seperti halnya kita saat ini. Ketika orangtua dalam kondisi buruk atau sedang dalam perselisihan dengan kita, maka kita sebagai anaklah yang wajib untuk mengunjungi orangtua dan memohon maaf kepada mereka. Membiarkan mereka meminta maaf kepada kita terlebih dahulu, bisa dianggap merendahkan posisi orangtua. Sementara kita tahu, bahwa orangtua memiliki posisi yang mulia, bahkan surga saja di telapak kakinya.

Bahkan dalam kondisi tertentu, misalnya usaha kita belum sulit berhasil, kerap menemukan kegagalan, dan banyak rintangan, yang pertama-tama perlu disadari yaitu barangkali kita punya kesalahan kepada orangtua dan belum sempat memohon maaf. Lakukanlah hal ini dan memohon doa kepada mereka untuk kelancaran usaha kita.

Dalam hal ini, orangtua bisa menjadi kunci dalam melancarkan usaha yang kita miliki. Tidak ada orang yang berhenti mendoakan anaknya, tidak ada orangtua yang berhenti mendukung anaknya dalam hal positif. Hal itu akan terus menerus dilakukan oleh orangtua. Bahkan, terkadang modal usaha kita berasal dari orangtua. Dengan doa dan dorongan orangtua, kita bisa sukses dan menjadi orang yang berguna dan bermanfaat.

Baca juga: Dasyatnya Surat Yusuf ayat 4 untuk pengasihan

Meminta maaf kepada orangtua merupakan salah satu perbuatan dari birrul walidain, yaitu berbuat baik kepada orangtua. Birrul walidain adalah memberikan yang terbaik dengan perlakuan yang sebaik-baiknya kepada orangtua. Dengan demikian, rezeki yang datang kepada kita adalah sebaik-baiknya rezeki.

BERBUAT BAIK KEPADA ORANGTUA

Allah Subhanahu Wa Ta'ala befirman:

وَاعْبُدُوا اللّٰهَ وَلَا تُشْرِكُوْا بِهٖ شَيْـًٔا وَّبِالْوَالِدَيْنِ اِحْسَانًا وَّبِذِى الْقُرْبٰى وَالْيَتٰمٰى وَالْمَسٰكِيْنِ وَالْجَارِ ذِى الْقُرْبٰى وَالْجَارِ الْجُنُبِ وَالصَّاحِبِ بِالْجَنْۢبِ وَابْنِ السَّبِيْلِۙ وَمَا مَلَكَتْ اَيْمَانُكُمْ ۗ اِنَّ اللّٰهَ لَا يُحِبُّ مَنْ كَانَ مُخْتَالًا فَخُوْرًاۙ 

"Dan sembahlah Allah dan janganlah kamu mempersekutukan-Nya dengan sesuatu apa pun. Dan berbuat baiklah kepada kedua orang tua, karib kerabat, anak-anak yatim, orang-orang miskin, tetangga dekat dan tetangga jauh, teman sejawat, ibnu sabil, dan hamba sahaya yang kamu miliki. Sungguh, Allah tidak menyukai orang yang sombong dan membanggakan diri," (QS. An-Nisa' 4: Ayat 36)

Ayat di atas memberi tahu kita, bahwasanya orang yang harus diperlakukan dengan baik dan layak, baik dekat ataupun jauh (tempatnya), hubungan kekeluargaan, dan ada pula antara yang muslim dan yang bukan muslim. Namun dari sekian banyak golongan orang tersebut, yang paling utama adalah kita harus berbuat baik kepada kedua orangtua kita, yaitu bapak dan ibu.

Konsep ibu dan bapak bukan hanya untuk orangtua kandung yang melahirkan dan membesarkan kita. melainkan juga guru yang mendidik kita, dan mertua yang menikahkan kita.

Berbuat baik kepada orangtua ada dua hal, yaitu membahagiakan mereka dan tidak menyakiti mereka. Membahagiakan orangtua yaitu memberikan hal-hal terbaik kepada mereka, sehingga keduanya bahagia. Misalnya ketika kita memiliki rezeki yang berlebih, sebagian kita berikan kepada mereka. Mengirimkan makanan-makanan yang enak untuk mereka, memberi kabar baik, dan lain sebagainya.

Tidak menyakiti mereka, misalnya tidak memberikan kabar buruk kepada mereka selama bisa disimpan dan diatasi sendiri, tidak menceritakan kesengsaraan hidup sendiri, tidak berkata kasar dan menyakitkan kepada mereka, dan lain sebagainya.

Baca juga: Pintu Rezeki dari Rumah Tangga

Seperti disampaikan sebelumnya, bahwa orangtua merupakan salah satu pintu sumber rezeki. Dengan terus berbuat baik kepada orangtua seperti halnya kita terus-menerus membersihkan pintu-pintu dan merawatnya dengan baik, sehingga rezeki akan mudah memasuki pintu itu.

Bahkan lebih dari itu, orangtua menjadi penentu keridaan Allah Swt.. Jika orangtua rida, Allah pun demikian. Begitu juga sebaliknya, jika orangtua marah, Allah pun demikian. Artinya, jika orangtua meridai jalan kita, doa-doa yang kita sampaikan pun mendapatkan rida dari Allah Swt.

Belum lagi jika kita menghitung berapa banyak waktu, tenaga, pikiran, biaya yang dikeluarkan untuk merawat dan membesarkan kita. Tidak ada kalkulator yang dapat menghitungnya.

Oleh sebab itu, tidak ada alasan bagi kita untuk tidak berbuat baik kepada kedua orangtua dalam kondisi apa pun. Seburuk-buruk orangtua, ia berhak mendapatkan penghormatan dari anaknya, sebaik-baiknya penghormatan.

Baca juga: Waktu Paling Mujarab Agar Doa Diijabahi

Tidak bisa menghormati dan menghargai orangtua, berarti tidak menghargai dan menghormati rezeki yang datang kepada kita. Hal ini dapat dikategorikan sebagai upaya untuk mengingkari rezeki tersebut. Jika Anda tidak dikehendaki bertamu di sebuah rumah, apakah Anda akan memaksa bertamu, sementara pemilik rumahlah yang punya kebutuhan terhadap kita? Tentu tidak. Begitu pula dengan rezeki, ia tidak akan datang ke rumah, jika Anda tidak menghormati dan menghargainya.

Post a Comment for "Rezeki Lancar karena Orangtua "