Seretnya Rezeki Karena Sering Menyakiti Hati Istri

 

SERING MENYAKITI HATI ISTRI

Apakah Anda pernah membayangkan menggantikan peran istri dengan pembantu atau lainnya? Anggaplah Anda tidak ingin memiliki istri dan menggantinya dengan para pembantu, betapa kehidupan Anda akan diliputi dengan kesedihan dan kemaksiatan.

Istri mengerjakan apa saja yang di rumah, madrasah pertama bagi anak-anak, melayani suami dan anak-anaknya, melahirkan dengan taruhan nyawa, dan masih banyak lagi lainnya. Apakah Anda sanggup menjalankan peran istri pada diri Anda sendiri? Lelaki mana pun tidak akan sanggup.

Terkait dengan rezeki, ketika suami keluar rumah, istri yang berada di rumah mendoakan agar rezeki lancar, tidak halangan di kantor maupun lapangan, serta pulang tepat waktu dan selamat. Doa istri inilah yang menjadi kunci bagi para suami.

Baca juga: Dasyatnya Surat Yusuf ayat 4 untuk pengasihan dan pemikat lawan jenis 

Jika Anda menyakitinya, tentu doa-doa itu tidak akan terucap. Justru menjadi sebaliknya. Ketika istri Anda begitu tersakiti, ia bisa saja mendoakan yang buruk kepada suami. Dalam kondisi tersakiti, dapat dikategorikan dalam kondisi yang dizalimi, sementara kita tahu, doa orang-orang yang dizalimi lebih mudah terkabul.

Selain itu, istri menjadi tidak pandai bersyukur. Kondisi tidak bersyukur, seperti halnya diungkap pada poin-poin sebelumnya, akan menyempitkan pintu rezeki. Dalam kondisi yang tertekan, istri sibuk dengan dirinya sendiri untuk menenangkan diri dan mencoba tabah, sehingga ia lupa bersyukur atas nikmat-nikmat yang telah diterimanya.

Kondisi ini akan melebar dan berimbas pada anak-anak. Baik disadari maupun tidak, terkadang anak menjadi sasaran atas pertengkaran orangtua. Rumah menjadi kotor dan tidak terurus, anak menjadi terlantar, pekerjaan berantakan, dan lain sebagainya.

Jika sudah demikian, hilanglah dukungan istri kepada suami. Di dalam rumah yang sama, tapi keduanya saling diam dan tidak membuat suasana yang lebih baik. Masing-masing saling mempertahankan ego demi kemenangannya. Tak ada satu pun yang memulai meminta maaf. Tak satu pun berucap terima kasih atas kebaikan salah satunya. Dan ini adalah ujung kehancuran rumah tangga.

Baca juga: Doa Agar Suami Tidak Pelit kepada Istri dan Rezeki Menjadi Lancar

Jika keluarga Anda dalam kondisi seperti ini, segeralah sadari bahwa mementingkan ego sendiri bukanlah hal yang diharapkan dalam sebuah pernikahan. Seperti halnya dalam kehidupan sosial, akan selalu ada negosiasi agar kehidupan berjalan dengan baik. Keluarga sebagai komponen paling kacil dalam sistem sosial juga berlaku dalam demikian.

Sahabat Umar Bin Khattab, dengan julukannya sebagai singa padang pasir, ditakuti oleh semua manusia, bahkan jin pun takut kepadanya, tunduk kepada istrinya. Suatu saat ketika ada sahabat yang ingin berkeluh kesah tentang istri, sahabat itu berhenti di depan pintu Umar. Sahabat itu mendengar singa padang pasir sedang dimarahi oleh istrinya dan ia hanya diam saja.

Peristiwa itu menjadi pelajaran bagi sahabat itu dan mengurungkan niatnya untuk curhat kepada Umar. Ketika ia hendak pergi, Umar keluar rumah dan memanggilnya. Keduanya pun saling bercerita dan saling menasihati, bahwa menyakiti hati seorang istri adalah kesalahan besar.

Allah Swt. telah memerintahkan kepada kita untuk selalu berbuat baik kepada istrinya. Firman Allah:

"Hai orang-orang yang beriman, tidak halal bagi kamu mempusakai wanita dengan jalan paksa dan janganlah kamu menyusahkan mereka karena hendak mengambil kembali sebagian dari apa yang telah kamu berikan kepadanya, terkecuali bila mereka melakukan pekerjaan keji yang nyata. Dan bergaullah dengan mereka secara patut. Kemudian bila kamu tidak menyukai mereka, (maka bersabarlah), karena mungkin kamu tidak menyukai sesuatu, padahal Allah menjadikan padanya kebaikan yang banyak." (QS. An-Nisa [4]: 19)

Ayat di atas memerintahkan kepada kita untuk selalu menjaga istri dan bergaul dengannya dengan perbuatan yang baik dan perkataan yang baik, selama ia tidak melakukan hal-hal keji.

"Selain menutup pintu rezeki, menyakiti istri hanya akan merusak keharmonisan keluarga. Dalam beberapa kasus, tidak jarang istri melaporkan kekerasan dalam rumah tangga yang berujung perceraian. Suami yang baik adalah yang mampu menjaga keutuhan rumah tangganya. Jika rezeki kita pas-pasan, tidak menyakiti istri akan mampu menambal kekurangannya. Jika rezeki kita berlebih,Btidak menyakiti istri, menjadi sebagai sosok yang ideal, dan memiliki iman yang tebal."

Post a Comment for "Seretnya Rezeki Karena Sering Menyakiti Hati Istri "